Jumat, 21 Oktober 2016

Hubungan Profesi dan Bakat

Kunjungan edukasi
Ada sebuah cerita tentang seseorang  yang kuliah di suatu jurusan Hukum salah satu Universitas, semasa kuliah dia termaksud orang yang disiplin dalam mengikuti perkuliahan, alasan mendasar ia ikut jurusan pendidikan ialah karena ikut-ikutan dengan temannya, setelah ia menamatkan studinya ia pun menjadi seorang pengacara, selama ia menjadi pengacara ia tidak memberikan sumbasi sedikitpun terhadap kantornya bahkan semua perkara yang ia tangani tidak ada yang dimenangkan. setelah tersadar bahwa dirinya memiliki visi untuk menjadi seorang pendidik dan praktisi pendidikan, ketika ia beralih profesi menjadi seorang pendidik, pada saat itulah ia merasakan bahwa inilah dunianya dan profesi pendidiklah yang cocok dengan bakatnya.

Pada cerita diatas kita melihat bahwa besar pengaruh bakat/keterampilan terhadap profesi atau pekerjaan. eksistensi seseorang dalam profesinya bergantung pada kecintaannya dengan profesinya tersebut, dengan hal tersebut dapat menimbulkan yang namanya profesional dalam sebuah profesi.

Siapa sih orang tua yang tidak ingin anaknya nanti memiliki Profesi yang profesional, jika ingin ananda dapat menjadi sosok yang handal dalam profesinya maka harusnya bakat ananda nempel pada profesinya, ketika dalam profesi ananda memiliki bakat yang memang sesuai dengan pekerjaannya maka ia akan menjadi profesional, anak kita dapat bertahan, berkarya, dan hebat dalam menjalani profesinya tersebut. Ciri-ciri profesional ada 2 yaitu:

1.    Dapat  menyelesaikan kesulitannya.
Dalam suatu profesi pastinya akan ada masalah, nah ketika ananda memiliki bakat sesuai dengan profesinya ia bakal mampu menikmati proses dalam menyelesaikan masalah tersebut baik itu diselesaikan secara individu ataupun kelompok

2.    Berkarya dalam profesinya.
Betapa banyak profesi yang ada disekitar kita, dan hanya sedikit orang yang dapat berprestasi membuat suatu karya yang bermanfaat dalam profesinya. 

Berdasarkan hal diatas dapat kita pahami bahwa anak memiliki hak untuk mengasah bakatnya, seperti yang kita ketahui masing-masing anak memiliki kecerdasan dan gaya belajar masing-masing, kebanyakan anak dikatakan pintar ketika nilai ujiannya tinggi padahal hasil ujian itu merupakan penilaian diatas kertas dan merupakan penilaian dari segi kognitif saja, yang perlu kita pertimbangkan juga adalah afektif dan keterampilan anak.
Kekompakan regu Pramuka

Sebagai kesimpulan semua anak memiliki kecerdasan masing-masing, hobi atau keterampilan anak sebenarnya dapat dibentuk dan diasah melalui pendidikan tinggal bagaimana kita sebagai orang tua dapat mengarahkan dan mengerti akan kebutuhan belajar anak.

0 komentar:

Posting Komentar