pengajian |
Setiap bulan para guru-guru dan civitas SDIT Nurul Fikri Makassar
mengikut pengajian, dalam majelis tersebut guru-guru dapat mendengarkan kajian
dari seorang ustadz dan mentadabburi ayat suci al-qur’an, ustadz yang menjadi
pemateri dalam pengajian kali ini ialah ustadz Rosyidin.
Pengajian kali ini, khusus membahas tentang surah at-taubah ayat 38-39.
Ayat 38 yang artinya sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada
kalian, "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah, kalian merasa berat dan
ingin tinggal di tempat kalian?” Apakah kalian puas dengan kehidupan di dunia
sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan
dengan kehidupan) di akhirat hanyalah
sedikit.
Dalam ayat ini
menggambarkan bahwa:
Kebanyakan manusia Cuma
mengejar dan memperhatikan urusan dunianya yang singkat, dan memilih tidak
memperdulikan akhiratnya dimana ia akan hidup lama didalamnya. Manusia berlombah-lombah
untuk mendapatkan kenikmatan hidup di dunia serta memili mencari perhatian/pujian
manusia, padahal kenikmatan dunia jika dibandingkan dengan kehidupan diakhirat
hanyalah sedikit bila diibaratkan kenikmatan di dunia hanya sebesar biji jika dibandingkan
kenikmatan yang akan diterima diakhirat. Keterlenaan ini menimbulkan sifat
manusia jika diserukan untuk pergi membela agama Allah ia merasa berat dan
memilih menikmati zona nyamannya, memilih kenikmatan dunia dibandingkan pahala
akhirat
Selanjutnya Ayat 39
yang artinya sebagai berikut:
Jika kalian tidak berangkat untuk
berperang, niscaya Allah menyiksa kalian dengan siksa yang pedih dan ditukarnya
(kalian) dengan kaum yang lain, dan kalian tidak akan dapat memberi kemudaratan
kepada-Nya sedikit pun. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Dalam ayat ini
dijelaskan tentang Ibnu
Abbas mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah menyuruh suatu kabilah dari
orang-orang Arab untuk berangkat berperang, tetapi mereka merasa keberatan
untuk berangkat berjihad. Maka Allah menahan hujan dari mereka, itulah azab
yang mereka terima. Generasi seperti akan digantikan oleh generasi yang jauh
lebih baik yang dapat membelah agama islam, Kita yang memerlukan agama ini
agama islam, dan Allah azzawajal tidak memerlukan generasi yang dzolim dan
sesungguhnya dia mahakuasa untuk menang atas musuh-musuhnya. Setiap muslim
memiliki amanah dakwah dan kita harus percaya akan kejayaan islam nantinya.
Sebagai kesimpulan agar selamat dunia dan akhirat, kita
perlu mengetahui tujuan kita untuk beribadah kepada Allah, setiap muslim
memiliki amanah untuk mendakwahkan islam, dan pentingnya kita senangtiasa
menambah pengetahuan dan keterampilan kita, kita perlu belajar tentang agama
ini karena bagaimana caranya kita berbagi bila tidak ada yang bisa kita bagi.
Jalan dakwah memang bukan jalan yang mulus tetapi jalan yang penuh krikil perlu
pengorbanan dan semangat dalam menegakkan agama islam. Mari menjadi manusia
yang berkontribusi!
0 komentar:
Posting Komentar