Minggu, 02 Oktober 2016

Kandungan Surah At-Taubah Ayat 38-39



pengajian

Setiap bulan para guru-guru dan civitas SDIT Nurul Fikri Makassar mengikut pengajian, dalam majelis tersebut guru-guru dapat mendengarkan kajian dari seorang ustadz dan mentadabburi ayat suci al-qur’an, ustadz yang menjadi pemateri dalam pengajian kali ini ialah ustadz Rosyidin.
Pengajian kali ini, khusus membahas tentang surah at-taubah ayat 38-39.
Ayat 38 yang artinya sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kalian, "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah, kalian merasa berat dan ingin tinggal di tempat kalian?” Apakah kalian puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. 
Dalam ayat ini menggambarkan bahwa:
Kebanyakan manusia Cuma mengejar dan memperhatikan urusan dunianya yang singkat, dan memilih tidak memperdulikan akhiratnya dimana ia akan hidup lama didalamnya. Manusia berlombah-lombah untuk mendapatkan kenikmatan hidup di dunia serta memili mencari perhatian/pujian manusia, padahal kenikmatan dunia jika dibandingkan dengan kehidupan diakhirat hanyalah sedikit bila diibaratkan kenikmatan di dunia hanya sebesar biji jika dibandingkan kenikmatan yang akan diterima diakhirat. Keterlenaan ini menimbulkan sifat manusia jika diserukan untuk pergi membela agama Allah ia merasa berat dan memilih menikmati zona nyamannya, memilih kenikmatan dunia dibandingkan pahala akhirat

Selanjutnya Ayat 39 yang artinya sebagai berikut:
Jika kalian tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kalian dengan siksa yang pedih dan ditukarnya (kalian) dengan kaum yang lain, dan kalian tidak akan dapat memberi kemudaratan kepada-Nya sedikit pun. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Dalam ayat ini dijelaskan tentang Ibnu Abbas mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah menyuruh suatu kabilah dari orang-orang Arab untuk berangkat berperang, tetapi mereka merasa keberatan untuk berangkat berjihad. Maka Allah menahan hujan dari mereka, itulah azab yang mereka terima. Generasi seperti akan digantikan oleh generasi yang jauh lebih baik yang dapat membelah agama islam, Kita yang memerlukan agama ini agama islam, dan Allah azzawajal tidak memerlukan generasi yang dzolim dan sesungguhnya dia mahakuasa untuk menang atas musuh-musuhnya. Setiap muslim memiliki amanah dakwah dan kita harus percaya akan kejayaan islam nantinya.

Sebagai kesimpulan agar selamat dunia dan akhirat, kita perlu mengetahui tujuan kita untuk beribadah kepada Allah, setiap muslim memiliki amanah untuk mendakwahkan islam, dan pentingnya kita senangtiasa menambah pengetahuan dan keterampilan kita, kita perlu belajar tentang agama ini karena bagaimana caranya kita berbagi bila tidak ada yang bisa kita bagi. Jalan dakwah memang bukan jalan yang mulus tetapi jalan yang penuh krikil perlu pengorbanan dan semangat dalam menegakkan agama islam. Mari menjadi manusia yang berkontribusi!

0 komentar:

Posting Komentar