Minggu, 02 Oktober 2016

Resume Buku Sekolahnya Manusia

Belajar diluar kelas
Sekolah merupakan wadah untuk membentuk prilaku, pengetahuan dan keterampilan peserta didik, dan tingkat Kecerdasan  menjadi perhatian penting disuatu sekolah, tidak sedikit sekolah yang menekankan siswa-siswanya haruslah cerdas seperti yang diinginkan oleh sekolah tersebut agar sekolah tersebut dabat tergolong sekolah yang unggul. hal inilah yang menjadi salah satu dasar masih adanya sekolah yang melaksanakan tes masuk sekolah/ tes formal.

Senam
Tes formal atau tes kecerdasan yang biasa dilakukan dalam menyeleksi calon siswa, merupakan hal yang mematahkan semangat anak bagi yang memiliki hasil tes yang rendah, padahal Tidak ada manusia yang gagal/bodoh, semua orang memiliki kecerdasannya masing-masing, dan perlu kita ketahui bahwa kecerdasan seseorang itu selalu berkembang (dinamis) tidak statis. Tes yang dilakukan untuk menilai kecerdasan seseorang, praktis hanya menilai kecerdasan pada saat itu, tidak untuk satu bulan lagi, apalagi sepuluh tahun lagi. Menurut gardner, kecerdasan dapat dilihat dari kebiasaan seseorang.

Setiap anak pasti memiliki minimal satu kelebihan, macam-macam kecerdasan yang dimiliki oleh manusia ialah kecerdasan linguistik, logis matematis, spasial visual, musik, interpersonal, intrapersonal, kinestetis, dan naturalis. Pada dasarnya sekolah unggul adalah sekolah yang fokus pada kualitas proses pembelajaran, bukan kualitas input (kecerdasan awal) siswanya. Kualitas proses pembelajaran bergantung pada kualitas para guru yang bekerja disekolah tersebut. Apabila kualitas guru disekolah tersebut baik, mereka akan berperan sebagai “agen pengubah” siswanya. Dalam hal ini dapat disimpulkan sekolah unggul adalah sekolah yang memanusiakan manusia.
Belajar bersama
Lebih lanjut banyaknya kegagalan siswa mencerna informasi dari gurunya disebabkan oleh ketidak sesuaian gaya mengejar guru dengan gaya belajar siswa, gaya mengajar adalah strategi transfer informasi yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Sedangkan gaya belajar adalah bagaimana sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh siswa. Dalam mengetahui tingkat kecendrungan kecerdasan siswa dan mengetahui kebutuhannya perlunya menggunakan alat riset yang bernama Multiple Intelligences Research (MIR). Setelah kita tahu kecendrungan belajar, dan kebutuhan siswa barulah kita dapat menyusung strategi pelajaran yang sesuai dan efektif siswa.

Merancang strategi pembelajaran perlu memperhatikan bahwa suatu pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Dalam proses transfer informasi/pengetahuan dalam pembelajaran akan berhasil apabila waktu terlama difokuskan pada kondisi siswa beraktivitas. Kesimpulan, paradigma belajar mengajar yang harus diyakini oleh setiap guru adalah ketika guru mengajar, belum tentu siswa ikut belajar, ada kemungkinan siswa bermain, ngantuk, atau melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan proses pembelajaran.

Langkah 1
Strategi pembelajaran yang baik adalah batasan waktu guru dalam melakukan prestasi (30%), limpahkan waktu terbanyak (70%) untuk aktivitas siswa. Dengan aktivitas tersebut, secara otomatis siswa akan belajar.

Langkah 2
Untuk merancang strategi pembelajaran terbaik adalah gunakan modalitas belajar yang tinggi, yaitu dengan modalitas kinestetis dan visual dengan akses informasi melihat, mengucap dan melakukan.

Langkah 3
Strategi pembelajaran terbaik adalah mengaitkan materi yang diajarlan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung keselamatan hidup.

Langkah 4
Strategi pembelajaran terbaik adalah menyampaikan materi kepada siswa denganmelibatkan emosinya. Hindarkan pemberian materi secara hambar dan membosankan.

Langkah 5
Strategi pembelajaran yang terbaik adalah pembelajaran dengan melibatkan partisipasi siswa untuk menghasilkan manfaat yang nyata, dan dapat langsung dirasakan oleh orang lain. Siswa merasa mempunyai kemampuan untuk menunjukkan eksistensi dirinya.

Dapat disimpulkan bahwa kunci kualitas sebuah sekolah ialah guru, karena gurulah yang mencetak dan penentu kualitas siswa, maka pentinglah seorang guru untuk terus belajar dan mengikuti pelatihan. Makin sering sebuah sekolah mengadakan pelatihan guru, makin berkualitaslah sekolah itu. Itulah hakekat sekolah unggul yang benar.

0 komentar:

Posting Komentar