Sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005
tentang standar nasional pendidikan, guru diharapkan memiliki 4 kompetensi
yaitu yaitu kompetensi pedagogic, kepribadian, social dan professional.
pengajian rutin |
Guru perlu
terus belajar baik tentang memahami gaya
belajar siswa dan sekaligus mengetahui strategi yang tepat untuk muridnya
sesuai gaya belajar mereka yang berbeda-beda, dalam hal ini cara mengajar guru
menentukan keberhasilan proses belajar siswa, pelatihan guru salah satu yang
menjadi solusi untuk menambah kualitas kompetensi guru.
Pelatihan guru didesain melalui informasi yang
didapatkan dari guru-guru yang menjadi peserta pelatihan, dengan
mengidentifikasi kondisi sekarang dari guru, masalah yang dihadapinya, dan
harapan kedepan yang diinginkan.
Kunci pokok dalam suatu profesi guru adalah 3K + 1H,
yaitu guru berkewajiban membuat perencanaan, kewajiban mengajar, kewajiban
melakukan evaluasi, setelah ketiga kewajibannya telah dilaksanakan maka guru
berhak mendapatkan haknya untuk belajar.pengarahan pramuka |
Hak mengajar seorang guru direbut dari murid melalui
kegiatan apersepsi sebelum masuk keinti pembelajaran, karena pada dasarnya
manusia adalah makhluk pembelajar, sifat dasar manusia untuk memerintah dirinya
sendiri, dan manusia bereaksi terhadap instruksi yang berasal dari
lingkungannya jika dibekali dengan dorongan khusus.
Prosedur-prosedur yang dilakukan dalam
apersepsi secara berurutan ialah dimulai dari membuat murid masuk di zona alfa,
warmer, pre teach, dan scene setting. Zona alfa dikatakan sebagai kondisi paling
baik untuk belajar, seseorang yang sedang masuk dalam kondisi alfa akan
mengalami kondisi yang relaks tapi waspada. Hal yang dilakukan seorang guru
agar muridnya masuk kedalam zona alfa ada 4 cara, pertama fun story (cerita
lucu), ice breaking, musik, dan bry gym.
Proses selanjutnya adalah melakukan
warmer, warmer dilakukan setelah murid masuk ke zona alfa, guru memberikan
pertanyaan berantai mengenai materi di pertemuan sebelumnya, dalam hal ini
berkaitan dengan pengulangan materi.
Aktivitas yang dilakukan selanjutnya
adalah pre-teach, pre-teach berkaitan dengan pemberian informasi pendahuluan
atau penjelasan awal.
Scene setting merupakan langkah terakhir dari apersepsi, scene setting berkaitan dengan aktivitas, pemberian pengalaman belajar, membangun konsep pembelajaran, sebagai pemberi instruksi, pembangkit minat siswa. Scene setting dilakukan dengan beberapa pola yaitu bercerita, visualisasi, simulasi, pantomime, dan mendatangkan tokoh.
Scene setting merupakan langkah terakhir dari apersepsi, scene setting berkaitan dengan aktivitas, pemberian pengalaman belajar, membangun konsep pembelajaran, sebagai pemberi instruksi, pembangkit minat siswa. Scene setting dilakukan dengan beberapa pola yaitu bercerita, visualisasi, simulasi, pantomime, dan mendatangkan tokoh.
Dr. Howard Gardner pencetus teori multiple intelligencesmengatakan dalam
bukunya frame of mind, kecerdasan
seseorang tidak diukur dari hasil tes psikologi standar, namun dapat dilihat
dari kebiasaan seseorang menyelesaikan masalahnya sendiri (problem solving).
Kedua kebiasaan seseorang menciptakan produk-produk baru yang punya nilai
budaya (creativity).
Manusia memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, Gardner membagi kecerdasan dalam 9 kecerdasan yaitu linguistic (bahasa),matematis-logis, spasial-visual (citra dan gambar), musik, intrapersonal (memahami diri sendiri), interpersonal (sosial), kinestesis, naturalis (memahami gejala alam), dan eksistensial. Kecerdasan-kecerdasan inilah yang dimiliki manusia dengan perbandingan yang berbeda.
Strategi belajar dekat dengan kreatifitas guru sehingga jumlah dan nama strategi itu harus luas dan tak terbatas, macam-macam strategi belajar mengajar dengan multiple intelligences yaitu strategi diskusi, strategi action research, strategi strategi klasifikasi, strategi analogi, strategi identifikasi, strategi sosiodrama, strategi penokohan, strategi flash card, strategi gambar visual, strategi papan permainan, strategi wayang, strategi applied learning, strategi movie learning, strategi environment learning, strategi service learning.
Manusia memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, Gardner membagi kecerdasan dalam 9 kecerdasan yaitu linguistic (bahasa),matematis-logis, spasial-visual (citra dan gambar), musik, intrapersonal (memahami diri sendiri), interpersonal (sosial), kinestesis, naturalis (memahami gejala alam), dan eksistensial. Kecerdasan-kecerdasan inilah yang dimiliki manusia dengan perbandingan yang berbeda.
Strategi belajar dekat dengan kreatifitas guru sehingga jumlah dan nama strategi itu harus luas dan tak terbatas, macam-macam strategi belajar mengajar dengan multiple intelligences yaitu strategi diskusi, strategi action research, strategi strategi klasifikasi, strategi analogi, strategi identifikasi, strategi sosiodrama, strategi penokohan, strategi flash card, strategi gambar visual, strategi papan permainan, strategi wayang, strategi applied learning, strategi movie learning, strategi environment learning, strategi service learning.
Guru adalah profesi. Artinya dia harus
professional dalam bekerja. Professional berarti kualitas setiap tahap
pekerjaan dapat diukur. Secara garis besar guru berkewajiban membuat
perencanaan, mengajar, dan evaluasi.
Perencanaan yang dibuat oleh guru
sebelum mengajar dimaksud lesson plan, keuntungan membuat lesson plan, rencana
pembelajaran tercatat sebagai arsip, penentu kualitas guru hasil pembelajaran
dapat terukur, guru punya waktu untuk merencanakan bagaimana suatu tofik
disampaikan, dalam menyusun lesson plan ditentukan oleh kreativitas guru,
adapun kerangka lesson plan ditentukan oleh kreativitas guru, baik itu guru
dapat melihat contoh lesson plan dari tokoh yang aktif didunia pendidikan.
Dengan menjadi gurunya manusia, guru
sebagai ujung tombak pendidikan disekolahnya manusia akan menghasilkan generasi
berkualitas. Insya Allah..
0 komentar:
Posting Komentar