Keluarga |
Dalam psikologi perkembangan, kita harus melihat kemampuan anak melalui 3 hal, yang pertama ialah psiko-afektif (afektif), terkadang anak kita yang murah senyum, berani, suka menyapa kita menganggap bahwa itu buka suatu kelebihan. Kedua psiko-motorik (keterampilan) bagaimana anak kita bisa tampil didepan umum, berkarya, dan sebagainya, terkadang juga anak yang suka berkarya membuat ini dan itu misalnya membongkar mainannya untuk membuat mainan yang baru, serta membuat rumah dari pasir, kita anggap bahwa anak tersebut nakal. Kemampuan terakhir ialah psiko-kognitif (pemikiran/pengetahuan), terkadang kita terjebak menilai anak pintar itu yang kognitifnya/pengetahuan kuat, dan tidak melihat sikap dan keterampilannya.
fieldtrip |
Ketika kita dapat memperhatikan 3 hal ini pada anak yaitu sikap, keterampialan, dan pengetahuan. Serta kita mampu menstimulus ketiga hal tersebut insyaAllah anak kita akan menjadi juara. Yang tidak adil adalah jika kita menganggap bahwa anak kita pintar sebatas dari kognitif/pengetahuannya saja, yang luar biasanya lagi rana kognitif ini pada suatu sistem pendidikan diredupsi menjadi 2 yaitu nilai tes diatas kertas dan kastanisasi mata pelajaran.
Sering kita dapati anak yang nilai bahasa indonesianya tinggi misalnya 8 dan nilai agamanya 10 tetapi nilai matematikanya cuma 6 kita menganggap dan menetapkan anak tersebut tidak pandai sebaliknya jika nilai diatas kertas anak kita tersebut matematikanya dan IPA dapat 10 baru kita menganggap bahwa anak tersebut pandai. Selanjutnya kastanisasi mata pelajaran contohnya ketika anak kita misalnya sudah SMA dan masuk jurusan IPA mungkin kita senang karena jurusan tersebut tempatnya anak-anak yang pandai, tetapi jika dijurusan IPS kita menganggap bahwa tidak ada hal yang menarik yang bisa dipelajari dilingkungan jurusan IPS yang suram tersebut.
demonstrasi |
Maka perlu kita sadari 3 hal kemampuan anak kita, yang paling pertama yang kita perhatikan ialah Afektif (sikap) bagaimana anak bisa menjadi pribadi yang mantap mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain dan religius, Psikomotor (keterampilan) mampu berkarya dan berani menampilkan kebolehannya, dan Kognitif (pengetahuan) harus dipandang luas agar kita dapat mengerti bahwa kemampuan anak kita memang berbeda, mereka memiliki kecendrungan belajar yang berbeda. Tugas kita orang tua di rumah dan di sekolah ialah menstimulus dan memfasilitasi anak agar dapat mengembangkan 3 domain kecerdasannya tersebut.
Wallahu A'lam Bishawab
Wallahu A'lam Bishawab